Cianjur (28/11) – Penanganan darurat bencana Cianjur terus dilakukan. Memasuki hari ke-8 penanganan darurat akan ditransisikan kepada jajaran pemerintah Cianjur dengan pendampingan oleh BNPB. Berdasarkan pendataan lapangan (27/11) jumlah korban meninggal dunia sebanyak 321 orang, dimana dari total tersebut sejumlah 145 jiwa MD berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polri. SAR Gabungan yang dipimpin oleh Basarnas Provinsi Jawa Barat terus mengoptimalkan proses pencarian 11 jiwa hilang hingga 30 November 2022 yang diperkirakan berada Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam arahannya selain target pencarian korban hilang, prioritas penanganan darurat adalah untuk mendorong ketersediaan tenda dan ketersediaan MCK dilokasi pengungsian dan juga membuat sumur bor yang dibantu oleh Kementerian ESDM disejumlah titik pengungsian. Kepala BNPB juga mendorong Tim Yonzipur melakukan pembersihan puing-puing rumah masyarakat terdampak dan sangat mengharapkan masyarakat dapat terlibat dalam rangka percepatan pembersihan pada kondisi tempat tinggalnya yang tidak terlalu parah kerusakannya. Dalam memenuhi kebutuhan tenda darurat yang masih terbatas. Selain itu 595 korban luka berat terus mendapat perawatan yang oleh klaster Kesehatan oleh Kementerian Kesehatan, Yonkes dan Dinas Kesehatan Pemkab Cianjur. Saat ini kebutuhan tenda pengungsi menjadi salah satu target untuk percepatan penanganan darurat. Pemkab Cianjur telah berproses untuk pengadaan kebutuhan tenda pengungsi.
Penanganan darurat bencana perlu koordinasi dan kolaboratif oleh semua unsur yang telah berada di Cianjur baik kementerian lembaga pusat dan daerah dan juga relawan. BNPB sangat mengapresiasi peran seluruh stakeholder baik dari unsur pemerintah dan non pemerintah termasuk juga relawan yang telah berada dilokasi. Keterpaduan untuk capaian target operasi darurat pada masa tanggap darurat selama 30 hari hingga 20 Desember 2022. Update data penanganan Cianjur (28/11) tercatat 75.268 pengungsi dari 32.198 yang tersebar di 205 titik pengungsi terpusat dan 153 titik pengungsi mandiri dan sebanyak 699 korban luka telah dilakukan penanganan di 10 rumah sakit rujukan. (data dapat diakses melalui http://gis.bnpb.go.id/cianjur2022). Dalam proses transisi kepada Pemkab Cianjur, BNPB terus melakukan pendampingan Satgas Pos Komando Penanganan Darurat Cianjur yang dipimpin langsung oleh Bupati Cianjur. Adapun peran Pusdiklat BNPB pada penanganan darurat Cianjur teralokasi dalam kegiatan mobilisasi sumberdaya logistik dan pendampingan pada Struktur Posko dan Manajemen PDB Cianjur oleh Widyaiswara Utama dan Madya BNPB.
Ario Akbar Lomban Widyaiswara Ahli Madya