Saat terjadi bencana, berbagai lembaga akan bekerja sama untuk mengurangi korban jiwa dan kerugian harta benda. Tanpa pelatihan yang tepat dalam komando, koordinasi dan komunikasi, komandan penanganan darurat bencana mungkin tidak memiliki keterampilan yang diperlukan untuk memastikan keterkaitan upaya penanggulangan bencana lintas lembaga.
Fasilitas ADMS (Advanced Disaster Management Simulator) yang dimiliki oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana (Pusdiklat PB) BNPB memberi Anda kesempatan untuk berlatih tentang tahapan membangun tim tanggap darurat yang terampil dan siap untuk mengoordinasikan dan mengelola upaya tanggap darurat dan mobilitas personel kaji cepat secara lebih nyata, aman, dan terkontrol dalam media virtual.
Pertama kali diperkenalkan di Pusdiklat PB BNPB pada tahun 2016, ADMS terus berkembang menjadi sistem pelatihan simulasi penanggulangan bencana handal saat ini dan telah digunakan untuk melatih petugas tanggap darurat dan personil penanggulangan bencana bencana dengan skenario bencana gempa bumi, banjir, tanah longsor dan kebakaran hutan.
Peserta pelatihan akan dilatih dalam skenario yang memunculkan emosi kehidupan nyata dan tanggapan seperti saat di lapangan. Pengalaman ini menjadikan ADMS alat yang berguna untuk merencanakan, melatih, menilai, dan meningkatkan keterampilan setiap individu, tim, atau organisasi dengan peran dalam penanggulangan bencana.
ADMS menyediakan platform untuk menguji kemampuan peserta pelatihan dan mengujicoba rencana kontinjensi yang telah dibuat dengan mengatur jenis dan tingkat ancaman, kuantitas, dan kondisi korban yang terlibat, perilaku pengamat, pola kendaraan dan lalu lintas, kondisi cuaca, waktu dalam sehari, pemilihan bahan berbahaya atau terjadinya kejadian sekunder dalam skenario latihan.
Pelatihan Penanganan Darurat Bencana dalam Berbagai Variasi
ADMS dapat dipakai sejak persiapan penanganan darurat bencana hingga respons dan pemulihan. ADMS menawarkan solusi yang telah terbukti untuk melatih semua tingkat manajemen darurat bencana, termasuk komandan tanggap darurat, anggota Posko SKPDB, rescuer, first responder, hingga Lembaga terkait penanggulangan bencana lainnya.
ADMS dapat digunakan untuk membuat, mensimulasikan, dan mempraktekkan secara virtual berbagai bencana berskala besar, baik bencana alam maupun buatan manusia. Misalnya, banjir, gempa bumi, tanah longsor, keruntuhan bangunan, kecelakaan industri, kebakaran hutan, kerusuhan sosial dan kondisi cuaca buruk seperti angin topan.